Aceh Selatan jelajah Sungai dan Eksplorasi potensi
Aceh Selatan
jelajah Sungai dan Eksplorasi potensi
“Hari terburuk di
lapangan akan Lebih baik Dari pada hari terindah di kantor” .Kutipan kata-kata ini menjadi salah satu motifasi penulis dalam menjelajah
serta mengeksplorasi susur Sungai,
dengan keterampilan melintasi medan, dan berbagai bentuk kondisi topografi yang
menyuguhkan rintangan –rintangan terbilang berat , hal ini bukan berarti mengurungkan
niat untuk berhenti menjelajah dan
mengesplor Area kegiatan, namun tantangan ini menjadi sebuah pengalaman baru untuk mengenal lokasi-lokasi habitat harimau Sumatera.
Keterangan Target survey
Gambar 1: adalah lokasi pelabuhan Tempat Penampungan Ikan Di Kota Tapak Tuan, terlihat gugusan bukit dataran rendah dan lautan yang membentang di wilayah aceh selatan.
Kebetulan sekali
saat ini WCS (Waildlife Conservasi Society) mengantarkan saya mengeksplorasi keberadaan satwa mamalia besar predator puncak di area Aceh selatan yang ber-ibu
kota Tapak tuan. tapak tuan atau di sebut kota Naga ini memiliki Luas
92,68 KM2 dan beberapa bagian dari wilayah tapak tuan adalah
kawasan TNGL (Taman Nasonal Gunung Leuser blok Kluet )nah, saat ini team
masih di tugaskan untuk menjelajah beberapa bagian di TNGL agar dapat menyambung koridor satwa mamalia besar
ini. dikegiatan sebelumnya, WCS Melakukan pemasangan Kamera Jebak di Taman Nasonal Gunung Leuser
bagian Aceh Tenggara.
Gambar 2: adalah sungai kluet
tengah dan terlihat jajaran bukit barisan.foto diambil dari perbukitan
menggamat.
Penugasan saat ini pada blok area Menggamat Di wilayah Tanman Nasional Gunung Leuser, yang dalam keterangannya menggamat merupakan sebuah nama kecamatan
kluet bagian tengah dan salah satu desa nya bernama Koto menjadi pintu masuk Area Target Survey ,
Desa Koto yang didominasi sungai-sungai dengan bentangan sungai
besar adalah Sungai KLUET bagian tengah. Dan terkait Area Jelajah penentuan
trek survey berada di sepanjang jalur sungai meliputi Alur
Sampali,Alur Sorotan, Alur Kejrun,Alur Gro ,serta sungai KLUET Tengah dan penjelajahan
di akhiri diDesa Pucuk Krueng
kecamatan Pasie Raja Aceh Selata.
Kondisi
sosial masyarakat
Masyarakat Menggamat dominan bermata pencaharian
bertani dan nelayan yang berlokasi di sepanjang pinggiran Sungai kluet
tengah, terkait dengan permasalahan yang saat ini tengah terjadi seperti konflik Gajah Dan Manusia juga bencana Banjir yang kerap melanda perkebunan, tak sedikit
dari masyarakat menggamat beralih untuk menopang hidup mengais rezeki dengan
berharap Nasib, memanfaatkan hasil tambang sebagai pencari emas di
perusahaan milik PT Pinang Sejati Utama
Namun, di sepanjang kegiatan yang dilakukan ,beberapa kali
team bertemu dengan penduduk atau masyarakat yang masih bertahan dengan
berladang dan pencari ikan di sepanjang pinggiran jalur survey terutama di
sungai Kluet tengah, yang pada kondisinya mereka mulai berkebun kembali, usai
banjir besar yang melanda area tersebut.
Sehingga terucaplah permasalahan yang di derita oleh mereka di seputaran sungai Kluet Tengah yang tak kunjung ada penyelesaian nya “ungkap seorang bapak yang tengah membersihkan ladang. Dengan adanya tim WCS saat ini, maka masyarakat menyangka hal yang kami lakukan itu serupa dengan penanggulangan atau Respon Konflik Antara manusia dan Satwa yang mungkin telah berkali-kali di lakukan oleh beberapa lembaga di area tersebut. Pada Inti nya masyarakat meminta jangan hanya bekerja saja dalam mempergunakan Area ini, tapi juga ikut peduli dengan permasalahan yang kami derita yang hingga saat ini belum terlihat penyelesaiannya konflik antara Gajah Dan Manusia, sehingga mereka susah untuk berladang", Sambung nya begitu.
Sehingga terucaplah permasalahan yang di derita oleh mereka di seputaran sungai Kluet Tengah yang tak kunjung ada penyelesaian nya “ungkap seorang bapak yang tengah membersihkan ladang. Dengan adanya tim WCS saat ini, maka masyarakat menyangka hal yang kami lakukan itu serupa dengan penanggulangan atau Respon Konflik Antara manusia dan Satwa yang mungkin telah berkali-kali di lakukan oleh beberapa lembaga di area tersebut. Pada Inti nya masyarakat meminta jangan hanya bekerja saja dalam mempergunakan Area ini, tapi juga ikut peduli dengan permasalahan yang kami derita yang hingga saat ini belum terlihat penyelesaiannya konflik antara Gajah Dan Manusia, sehingga mereka susah untuk berladang", Sambung nya begitu.
Jika
dilihat dari kegiatan penelitian yang sedang di laksanakan,Terus terang team
WCS merasa lelah menghadapi hal yang semacam ini, mungkin karena tim saat ini
sedang di tugaskan dalam Survey Pendataan populasi bukan untuk merespon sebuah konflik.
Tapi jika ada kesempatan dan kepercayaan yang di berikan, kita berupaya untuk
tidak menutup mata mengenai hal yang melanda masyarakat di wilayah
tersebut. dan juga upaya Mitigasi Konflik kerap di lakukan namun hal yang lebih penting adalah peran partisipasi masyakat untuk bersama dalam penyelesaiannya.
Kegiatan
Yang Di Laksanakan
Gambar 3dan 4: terlihat team 04 tengah
melakukan perjalanan dalam kegiatan
occupancy di sepanjang alur sungai
sampali.
Metode penelitian Occupancy
di lakukan dengan cara berjalan kaki di sepanjang route survey yang telah di tentukan,
sekaligus mengidentifikasi keberadaan dan ancaman satwa khususnya serta habitat pendukung untuk penilaian mamalia
besar, dan juga memiliki keterampilan dalam melintasi sebuah medan survey serta
di kombinasi dengan capaian lokasi survey dengan cara Camp berpindah agar
bisa berupaya dalam capaian survey yang telah ditetapkan dan tidak
melanggar kaidah-kaidah penelitian dalam pelaksanaan secara aman dan nyaman.
Beginilah cara kerja kerja team di lapangan untuk bertugas dalam survey.
Topografi
Target Area Survey
Gambar 5:line berwarna hitam
menunjukkan area jelajah team 04 untuk target survey yang berlokasi Blok
Menggamat Kluet Tengah.
Taman Nasional
Gunung Leuser Blok Kluet Tengah menyuguhkan berbagai kombinasi topografi,
beberapa area jelajah WCS meliputi 70% pengidentivikasian keberadaan satwa
di sepanjang jalur sungai, dan 30% berada di punggungan perbukitan. Tidak
jarang medan tempuh yang bervariasi menguras tenaga dan fikiran dalam
menjelajah. katakan lah fariasi lantai tanah yang mesti di lewati adalah batuan yang
licin saat menempuh penyeberangan sungai, yang bergelombang diarus Grid level 2 sehingga team lumayan kesulitan untuk melakukan pengamatan.
terlebih lagi melihat topografi punggungan perbukitan, Lantai tanah yang tebal
di fariasi dengan dinding batu yang terbilang terjal terkadang rapuh dan patah ketika saat menapakkan
kaki (perlu keterampilan saat berjalan).
Adapun jalur area jelajah team WCS yang meliputi : Alur Sampali,Alur Sorotan, Alur Kejrun,Alur Gro ,serta sungai KLUET Tengah dan di akhiri de desa Pucuk Krueng kecamatan Pasie Raja Aceh Selatan.
Adapun jalur area jelajah team WCS yang meliputi : Alur Sampali,Alur Sorotan, Alur Kejrun,Alur Gro ,serta sungai KLUET Tengah dan di akhiri de desa Pucuk Krueng kecamatan Pasie Raja Aceh Selatan.
Anggota Tim Dalam Survey
Gambar
6:Ardi sebagaidivisi dokumentasi dan medis
Gambar
8 : Haris sebagai divisi set up Logistik
Gambar
7: Saipul sebagai divisi Tracker
Gambar
9: ucok –Rahmad Adi sebagai lider dan Navigator team 04
Team WCS unit 04 berjumlah 4
orang , selain saya sendiri Aris, Ardi Saipul . mereka anggota team ini berasal dari
pemuda Menggamat keseharian mereka mengorganisir pemuda-pemuda yang berada di
Dusun Mereka Masing-masing.juga tak
terlepas dari bantuan tim WCS Aceh Selatan dari unit-unit lain , karena merekalah yang berperan penting dan bekerja keras untuk
mendapatkan anggota Team 04 serta persiapan administrasi kelancaran legiatas
sehingga kegiatan survey di laksanakan dengan , aman, nyaman dan menyenangkan.
Kegiatan Harian di lapangan
Taman Nasional
Gunung Leuser luasannya 1.094.692 ha memiliki topografi yang berfariasi dari
dataran rendah perbukitan hingga dataran tinggi pegunungan dan di dominasi
dengan berbagai potensi keindahan alam yang masih terselamatkan.di kawasan Blok
kluet tengah selain kehadiran peneliti ,habitat terindah bagi flora dan fauna
ini juga tidak jarang di manfaatkan oleh aktifitas manusia untuk menggantungkan
hidup mereka seperti, pencari kayu gaharu, jernang,penjerat burung dan
perburuan satwa lainnya, juga pencari ikan serta pembuka kebun atau yang di sebut dengan perambahan skala kecil.
dan yang lebih di waspadai lagi aktifitas tambang emas yang mungkin akan
merambat ke dalam kawasan TNGL untuk mengeruk hasil bumi.
Sedikit infomasi
Ancaman bagi TNGL mengenai kehadiran rencana tambang emas yang berada di blok
survey Kluet Tengah. Saat ini Aktifitas masyarakat Kecamatan Kluet Tengah
Menggamat dalam menggantungkan hidup
mereka sebagai pencari emas dan sudah terbilang lama kira-kira 3 sampai 4 tahun
belakangan ini. melihat hasil yang cukup menjanjikan,walau pun itu terbilang
rezeki nasib-nasipan, maka tak sedikit yang beralih sebagai pencari emas
terlebih lagi lokasi perladangan mereka telah terancam konflik antara gajah dan
manusia. faktor-faktor masaalah ekonomi ini menjadi pemicu dengan
berlomba-lombanya masyarakat untuk membuka hutan, agar menjadi sebuah tempat atau lokasi pengeksplorasian hasil emas yang
nanti nya di kontrak oleh perusahaan dalam memanfaatkan hasil bumi di area
tanah yang telah dipancang oleh mereka. Dengan adanya kehadiran masyarakat
tempatan yang di susupi oleh iming-iming, maka perusahaan sangat di untungkan
dalam melancarkan aktifitas. Memang benar, saat ini yang terlihat bukti
perambahan belum berada di dalam kawasan
TNGL akan tetapi tidak akan menutup kemungkinan untuk menyebar hingga berada
dalam kawasan TNGL Blok Kluet Tengah.
Terkait dengan
kegiatan, skenario
perjalanan Survey yang di mulai 24 Sep 13 menjadi langkah awal untuk
bersiap dan akan memasuki dataran rendah
Taman Nasonal Gunung Leuser. persiapan logistik untuk 15 hari telah
mencukupi, obat-obatan telah komplit, peralatan tekhnis memenuhi standar, kebutuhan
camp telah terpenuhi dan mesti diingat senjata berupa mercun untuk berjaga-jaga
dari serangan satwa liar dan juga alat penerangan serta golok tebas, dan harus membawa legalitas dan perizinan, juga untuk
mengawali perjalanan di iringi dengan Doa.
Gambar 10: adalah salah satu alat
transportasi air yang bernama Stempel yang team gunakan untuk droping team WCS
Occupancy menuju lokasi target survey
Sesampainya team unit 04
di Area pintu masuk Blok survey, yaitu desa koto Kec.Kluet tengah Menggamat
pada pukul 12.00 siang.team langsung di suguhkan dengan kendaraan perahu yang bahasa daerahnya STEMPEL, yaitu
berupa kayu bulat yang di pahat berbentuk kano/perahu kira-kira sepanjang 7 meter
bermuatan 5 orang menggunakan mesin Robin
dan di lengkapi oleh penggayuh seperti kipas angin terbuat dari logam besi
bertiang panjang agar bisa melintas dan melawan arus kencang, dangkal dan
berbatu-batu. Kendaraan ini yang di gunakan team unit 04 selama 1 jam perjalanan
untuk mencapai area Route survey.
Begitu
team sampai di Route area survey, kelihatanlah hamparan batuan yang luas di
pinggiran sungai Kluet tengah, makanan yang masih terbungkus rapi itu sudah
siap untuk disantap tak lupa dengan membuat
air kopi manis untuk pelengkap usai menyantap makanan yang telah
tersedia.
Gambar 11: memperlihatkan team 04
diskusi tentang target treck survey yang akan dilaksanakan, kegiatan ini
team lakukan pada setiap malam hari nya yang saat sedang berada di tenda. Untuk mengisi waktu
istirahat.
Sambil menikmati
kopi Hangat team WCS unit 4 bersip-siap untuk melancarkan operasi dengan memilah-milah
paralatan teknis yang terkait dengan pengambilan data lapangan serta kebutuhan
penjelajahan.buku catatan harian,GPS,Peta,pedometer,dan kamera serta golok tebas
menjadi faktor utama dalam kegiatan dan jangan lupa untuk memperhatikan
keamanan dan kesehatan dalam team.pada perjalanan hari pertama ini team mesti
mencari tempat Camp yang aman terlebih dahulu sembari mengambil data di
sepanjang perjalanan , target utama nya camp berada disimpang sungai sampali, agar bisa
sedikit mengesplor mengenai medan tempuh untuk kelanjutan perjalanan esok hari.
sesuai tempat yang di rencanakan, lokasi Camp mulai terlihat, bergegas sebelum hari mulai gelap kita telah usai berkemas mendirikan camp. Dan di teruskan dengan
masak-memasak buat makan malam.malam pertama itu team merasa canggung mungkin
kehadiran saya masih baru dalam pergaulan mereka dan begitu juga dengan saya
terelebih lagi mereka bercerita sesama mereka dengan menggunakan bahasa Klued
yang tidak pernah sama sekali saya mengerti, beranggapan apakah mereka
menceritakan saya atau bagai mana, ternyata usut –punya usut dan akhirnya saya mengerti juga, dengan mereka
menggunakan bahasa JAME saya mulai melawan ucapan mereka dengan bahasa yang
sama,gelak dan senda gurau mengisi di kesunyian pada malam pertama di Lapangan
seperti tanpa ada perbedaan antara kami
sehingga kami pun leluasa mengisi kegiatan , yang setiap malamnya berdiskusi terkait kegiatan esok hari. kebetulan mereka ingin berdikusi juga malam itu mengenai target-target treck Survey yang akan di jalani dan mereka juga ingin memberi tahukan bahwa ada beberapa basis konflik gajah yang akan itm lintasi.
sehingga kami pun leluasa mengisi kegiatan , yang setiap malamnya berdiskusi terkait kegiatan esok hari. kebetulan mereka ingin berdikusi juga malam itu mengenai target-target treck Survey yang akan di jalani dan mereka juga ingin memberi tahukan bahwa ada beberapa basis konflik gajah yang akan itm lintasi.
Dibalik kesalahan,
ada kesadaran
Usai makan malam
saya mengajak mereka untuk berdiskusi dan menjelaskan terkait protokol survey
serta rencana perjalanan hari esok. setelah saya menjelaskan,barulah mereka
akan menjelaskan kembali terkait sosial masyarakat. dan juga kondisi medan yang team
hadapi esok hari serta dimana saja lokasi basis konflik gajah tersebut.beruntung
sekali kolaborasai team WCS unit 04 berjalan dengan lancar dan tidak perlu penyesuaian
yang terlalu lama. Setelah saya mengetahui dari hasil diskusi malam itu,
ternyata area Survey team WCS unit 04 dominan dengan basis Konflik tersebut, akan tetapi Menurut Kami bagus jika
kita saling mengetahui bersama dan
mencari tahu langkah apa yang akan kita lakukan jika hal-hal yang tidak kita
inginkan itu terjadi pada kita.
Keesokan harinya 25
Sep 13 team WCS unit 04 mulai merambat masuk ke
dalam batas kawasan TNGL dan terlihat masih ada aktivitas masyarakat untuk
berkebun dan mencari ikan, terlihat heran jika mungkin akses sungai yang bisa
terbilang berat dapat di tempuh melalui jalur Sungai sampali yang terbilang
lumayan deras. Saat beristirahat siang sembari makan siang hasil dari bontot
tadi pagi, team ditemui seseorang pencari ikan yang kebetulan masyarakat
menggamat dan bertanya kegiatan apa yang sedang di lakukan saat ini.team
mencoba menjelaskan apa adanya dan memberi sedikit pandangan terkait apa
gunanya bagi lingkungan kita mengenai kegiatan yang saat ini kita lakukan.
Mungkin begitulah secara singkat yang bisa di ceritakan saat bertemu dengan
masyarakat selama berlangsungnya kegiatan survey ini berjalan.
Disini terlihat ada hal-hal buruk yang
menyangkut perbuatan- perbuatan manusia dalam ketidak tahuannya, dan jangan
salahkan, manusia sendiri yang akan merasakan akibatnya. seperti yang di
lontarkan oleh salah satu anggota team WCS unit 04, mereka menyayangkan akan keterlambatan
menyadari bahwa penyebab konflik gajah
yang terjadi, semua itu adalah ulah tangan – tangan manusia itu sendiri,
terlihat selama perjalanan survey berlangsung beberapa kali team menemukan camp
para pencari kayu halim ( Gaharu) dan pencari ikan, semua lokasi camp tersebut setelah di
gunakan sampah berupa plastik dan garam berserakan dan di tinggalkan. Menurut
mereka ini lah yang menyebabkan konflik antara manusia dan satwa itu terjadi di
kampung mereka, dan gajah yang telah terbiasa makan sampah garam dari camp yang
tertinggal ini, sekarang untuk mencukupi kebutuhan itu kembali maka terpaksa
harus turun ke perladangan untuk mendapatkan garam “ujar Ardi (anggota team 04) ”.
Gambar 12: terlihat team saat itu
sedang melakukan aktivitas pembersihan sampah bekas camp yang di gunakan pencari kayu halim atau gaharu bebereapa bulan yang lalu
Melihat kesadaran dan semangat teman-teman,
terus terang saya amat terharu dengan perlakuan mereka dalam menyampaikan pesan
itu terhadap masyarakat yang di temui sepanjang perjalanan, ada yang menerima
dan ada yang tidak,serta Kami juga tidak mengabaikan hal-hal yang lain, ketika
berjumpa bekas sebuah camp , aksi bersih hutan dan sungai terus kami lakukan
bersama walau pun dilakukan nya dengan cara membakar akan tetapi perlu di
apresiasi mereka, karena memulai dengan
hal-hal terkecil dari lingkungan mereka sendiri.
Berawal dari sanalah disetiap malammya team
bercerita mengenai perlindungan lingkungan dan hutan serta sungai, sembari
untuk mengeksplor penyadartahuan terkait penyelamatan lingkungan. Dan berharap
ketika turun nanti mereka bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Peristiwa
menarik mewarnai penjelajahan
Gambar 13,14,15 dan 16 : terlihat
beberapa peristiwa menarik yang mewarnai penjelajahan team 04 dengan mengandalkan
berbagai tekhnik dan keterampilan yang tidak mengabaikan sevety dalam melintasi
rintangan-rintangan kondisi topografi serta satwa liar yang berada di area
survey Blok Kluet tengah Menggamat.
Kekompakan team
salah satu hal yang berpengaruh dalam melakukan penjelajahan. paling tidak, dapat
memenuhi kekurangan satu sama lain dalam mengisi berbagai kondisi
rintangan-rintangan dalam corak topografi seperti Kawasan manggamat Kluet
tengah aceh selatan.
Struktur tebing,
sungai arus deras dan berbatu licin serta punggungan bukit yang patah dan tidak
menyambung kerap mewarnai penjelajahan
di wilayah target survey.dengan mengandalkan kehati-hatian dan savety
sepertinya membutuhkan keterampilan dan pengalaman untuk beraktifitas pada grid
lokasi ini.belum lagi kehadiran satwa-satwa yang terbilang berbahaya sering di
jumpai seperti ular piton yang di temukan team saat melakukan perjalanan susur
sungai.
Peristiwa yang
menarik dalam penjelajahan membuat kita banyak belajar untuk mewarnai perjalanan.
moment lapangan juga menjadi daya tarik tersendiri untuk di ceritrakan, seperti
yang di alami team saat berada di lapangan, kurang lebih 5 hari tim merasakan
tidak begitu nyaman untuk melakukan istrahat malam , dan mesti harus
melaksanakan kegiatan pada pagi harinya dengan lintasan sungai berbasah-basah
saat melakukan aktifitas penyebarangan.begitu juga grid survey yang di lewati
adalah area konflik gajah dan kerap kali team mendengar alarm berupa terompet yang
terbuat dari tanduk kerbau itu berbunyi sebagai komunikasi masyarakat
perladangan memberitahukan kehadiran gajah yang turun menuju perladangan mereka
pada malam harinya.kejadian ini yang membuat team waspada setiap malamnya. ketika
hari pun mulai terang Dengan kemampuan tenaga seadanya, bergegas melaksanakan perjalanan ,rasa lemas dan cepat
letih pada tubuh ketika di gunakan acap
kali team rasakan.akan tetapi semangat lah yang membuat team untuk tidak
menyerah dalam penjelajahan walaupun beberapakali pondasi kaki sudah tidak kuat
lagi untuk di lintasan sungai akibatnya
sering terjadi sepatu boat yang team gunakan untuk standar dilapangan itu
terlepas ketika melakukan lintasan sungai dan memang mesti di selam untuk
mencari sepatu yang terendam itu.juga perilaku satwa buas yang tidak bisa kita
hindari yang penting itu mengantisipasi agar keberadaan kita jangan menjadi
ancaman bagi mereka.juga Temuan satwa liar berupa ular piton yang membuat
terauma salah satu anggota team 04 dari divisi logistik yang bernama haris,
beliau terjungkal-jungkal untuk melarikan diri saat mulut ular sepanjang 4 meter itu mulai menganga di
hadapan sepatu nya.dengan melihat aris meminta pertolongan berkali-kali,team
tak lengah dengan mengeluarkan senjata tajam masing-masing dan berusaha
menyelamatkan salah satu teman yang dikira telah tergigit piton tersebut. haris
yang awalnya terbilang hitam dan kocak ternyata bisa terdiam dan memutih selama
beberapa menit”ujar saipul dari team 04 divisi treacker” dan beliau juga
berucap saat peristiwa itu selesai, aku baru sekali ini untuk memegang ular dan
ternyata memiliki sisik yang lunak dan bertenaga kuat saat menariknya untuk
keluar dari lobang batu,ketika ingin mengusirnya dari lintasan kita.
“lika-liku dalam penjelajahan ini seperti
menstimulus kita untuk tetap bertahan menghadapi dan menjawab teka-teki apa
selanjutnya yang akan terjadi di keesokan hari dan semoga saja baik ”.
Potensi
Wilayah Jelajah
Semakin berjalannya
waktu, terasa terbiasa dalam melintasi wilayah survey dengan fariasi topografi,
keterampilan penjelajahan sangat di butuhkan dalam menelusuri lintasan demi
lintasan.
Selain medan
terbilang berat ,Reute survey di Blok
Kluet Tengah ini menyimpan kekayaan potensi alam seperti Air terjun, goa,derasnya arus sungai Sampali dan tebing-tebing berupa
dinding batu yang membuat fariasi dalam meniti sebuah penjelajahan. Seperti
yang terungkap di atas walaupun medan Kluet tengah memiliki tingkat kesulitan
tinggi tidak mengurungkan niat team 04 dalam menjelajah.
Temuan
Satwa
Penjelajahan yang team lakukan mengenai
distribusi sebuah potensi dan ancaman pada blok biologi yang telah ditentukan,
dengan cara mencatat per 500 meter apa saja temuan yang terlihat dan terdengar pada
track yang di lewati mengenai tanda-tanda keberadaan serta suara
satwa.ekplorasi seperti ini mengajak kita untuk mengetahui apa yang ada di
sekililing kita.nah bagian-bagian ini lah yang mengisi penjelajahan dengan
medan rintangan yang di suguhkan oleh belantara rimba Taman Nasonal Gunung
Leuser di blog Kluet Tengah.
Beberapa keberadaan satwa temuan yang tercatat
sepanjang survey berlangsung selama 13 hari di lapangan seperti mamalia: babi hutan (sus scrofa), jenis kucing-kucingan(felis s.p),rusa(cervus
unicolor),kijang(muntikus muntjak),gajah(elephas maksimus),anjing hutan(cuon alpinus),kambing hutan(capricornis sumateraensis), beruang madu
(helarkos malayanis), dan
musang-musangan(civet.s.p).adapun
dari jenis primata seperti yang terdengar dan terlihat berupa monyet kera (macaca nemestriana),kera ekor panjang (macaca fascicularis),ungko(hylobates Agilis) dan siamag(hylobates sindacktylus) .dari spesies
raptil terdiri dari ular pyton
raticulatus dan jenis viper alboreal,kadal
bunglon juga kura-kura dan biawak.tak terlepas juga dengan kicauan burung yang
terdengar dan terlihat meliputi, jenis rangkong atau enggang (acceros undulatus), murai daun(choloropsis cochinensis) dan murai batu(copsychus malabaricus),murai kampung (copsycus saularis) dan juga ada beberapa
jenis burung air serta Elang atau raptor dan burung-burung yang berhabitat di
semak, belukar seperti :pipit (loncura
Punctulata),gereja (pacer montanus),kutilang
(piknonotus aurigaster).
Kegiatan
Pelengkap dalam penjelajahan
Ucapan yang sampai untuk
ku, “Tidak lengkap ketika penjelajahan tidak diikuti dengan menutulis dan mendokumentasikan”,
itu yang di utarakan seorang dosen dari UNAN kerap ku panggil “Pak Wilson” .
Motifasi untuk
membuat karya yang se-berguna ini sering sekali beliau pesankan sehingga dengan
keterlibatan beliau dalam kegiatan yang sedang berlangsung ini masih berbekas,
terus terang penulis merasa nyaman berdiskusi walaupun tingkatan seorang
penulis adalah masih dalam taraf Si-pengambil data lapangan.
Sosialisasi
Kegiatan
Teringat kegiatan
sosialisasi di Mapala UMSU pada beberapa bulan lalu, dalam rangka
menginformasikan kegiatan WCS untuk pemasangan Camera Trap di Wilayah Aceh
Tenggara membuat banyak pengetahuan dan penyadartahuan, pertemuan itu di isi oleh Pak Wilson sebagai pemateri dan memiliki
target audiens adalah Mahasiswa Pecinta Alam. serta dengan mencocokkan waktu
yang bertepatan dengan kepulangan team dari lapangan agar melibatkan pelaku
kegiatan yang tengah konsentrasi dalam pemasangan kamera traps di aceh
tenggara.mulai dari disanalah keterlibatan si-penulis untuk belajar.
Terkait dengan
kegiatan sosialisai seperti yang dilakukan oleh Pak Wilson sebelumnya ,
Si-Penulis meminta masukan dengan beliau mengenai niat ingin mencoba berupaya
untuk melakukan hal yang serupa dengan mensosialisaikan kegiatan occupancy yang
tengah dilakukan oleh team yang berada di wilayah Taman Nasional Gunung Leuser
Bagian Kluet Tengah. Target kali ini adalah mahasiswa,pemuda dan karang taruna
di Desa Panton Luas Kecamatan Tapak Tuan. Beliau yang kerap di panggil pak
Wilson menyarankan sangat bagus sekali dengan konsekwensi” WCS mungkin tidak
punya budget untuk itu”. Mendengar konsekwensi itu saya berfikir bahwa Regu
Si-pengambil data lapangan memang memiliki kewajiban untuk menyampaikan demikian,
apapun itu konsekwensinya,dan tak ada ruginya kerena yang dilakukan adalah Sebagai pelengkap dan
penyempurna kegiatan lapangan yang di lakukan.
Gambar 17: terlihat lider team 04 sedang memaparkan kegiatan terkait survey occupancy keberadaan satwa
predator puncak, bersama pemuda dan karang taruna serta mahasiswa yang berada
di desa Panton luas kecamatan Tapak tuan
Gambar 18: terlihat Pak Wilson sedang memaparkan kegiatan
terkait pemasangan camera traps untuk penghitungan populasi keberadaan satwa predator puncak,di taman
nasional gunung leuser bersama mahasiswa pecinta alam UMSU di kota medan.
Beruntung sekali
pertemuan itu di sambut baik oleh masyarakat lokal dan tak terlepas dengan terlaksananya
kegiatan itu adalah bantuan dari tim WRU aceh selatan Bernama Musir Riswan yang
bersama-sama dalam menyampaikan fersi kegiatan Masing-masing antar Divisi. dan
yang tak kalah menariknya hasil dari pertemuan itu berbuah baik bagi desa
Panton Luas untuk membangun inisiasi sebuah kegiatan pemuda dan karangtaruna
berupa seminar singkat yang berbasis konservasi dalam mensosialisasikan
perlindungan Burung Murai batu sebagai peredator hama tanaman pala.
Salam Lestari.
Eksplor kesempurnaan penjelajahan mu tanpa batas.
WCS ,
Asisten monitoring Harimau Sumatera
19 Sep
2013
Komentar
Posting Komentar