Aceh Selatan jelajah Sungai dan Eksplorasi potensi


Aceh Selatan

jelajah Sungai dan Eksplorasi potensi

 “Hari terburuk di lapangan akan Lebih baik Dari pada hari terindah di kantor” .Kutipan kata-kata ini menjadi salah satu motifasi penulis dalam menjelajah serta  mengeksplorasi susur Sungai, dengan keterampilan melintasi medan, dan berbagai bentuk kondisi topografi yang menyuguhkan rintangan –rintangan terbilang berat , hal ini bukan berarti mengurungkan niat untuk berhenti menjelajah  dan mengesplor  Area kegiatan, namun tantangan ini menjadi sebuah pengalaman  baru untuk mengenal lokasi-lokasi habitat harimau Sumatera.

Keterangan Target survey 



Gambar 1: adalah lokasi pelabuhan  Tempat Penampungan Ikan Di Kota Tapak Tuan, terlihat gugusan bukit dataran rendah dan lautan yang membentang di wilayah aceh selatan.


Kebetulan sekali saat ini WCS (Waildlife Conservasi Society) mengantarkan saya mengeksplorasi keberadaan satwa mamalia besar  predator puncak di area Aceh selatan yang ber-ibu kota Tapak tuan. tapak tuan atau di sebut kota Naga ini memiliki Luas 92,68 KM2 dan beberapa bagian dari wilayah tapak tuan  adalah  kawasan TNGL (Taman Nasonal Gunung Leuser blok Kluet )nah, saat ini team masih di tugaskan untuk menjelajah beberapa bagian di TNGL agar  dapat menyambung koridor satwa mamalia besar ini.  dikegiatan sebelumnya, WCS Melakukan pemasangan Kamera Jebak di Taman Nasonal Gunung Leuser bagian Aceh Tenggara.



Gambar 2: adalah  sungai kluet  tengah dan terlihat jajaran bukit barisan.foto diambil dari perbukitan menggamat.



Penugasan saat ini pada blok area  Menggamat Di wilayah Tanman Nasional Gunung Leuser, yang dalam keterangannya  menggamat merupakan sebuah nama kecamatan kluet bagian tengah dan salah satu desa nya bernama  Koto menjadi pintu masuk Area Target Survey , Desa Koto yang didominasi sungai-sungai dengan bentangan sungai besar adalah Sungai KLUET bagian tengah. Dan terkait Area Jelajah penentuan trek survey berada di sepanjang jalur sungai meliputi Alur Sampali,Alur Sorotan, Alur Kejrun,Alur Gro ,serta sungai KLUET Tengah dan  penjelajahan  di akhiri  diDesa Pucuk Krueng kecamatan Pasie Raja Aceh Selata.

Kondisi sosial masyarakat


Masyarakat Menggamat dominan bermata pencaharian bertani dan nelayan yang berlokasi di sepanjang pinggiran Sungai kluet tengah, terkait dengan permasalahan yang saat ini tengah terjadi seperti konflik Gajah Dan Manusia juga bencana Banjir yang kerap melanda perkebunan, tak sedikit dari masyarakat menggamat beralih untuk menopang hidup mengais rezeki dengan berharap Nasib, memanfaatkan hasil tambang sebagai pencari emas di perusahaan milik PT Pinang Sejati Utama 
  

Namun, di sepanjang kegiatan yang dilakukan ,beberapa kali team bertemu dengan penduduk atau masyarakat yang masih bertahan dengan berladang dan pencari ikan di sepanjang pinggiran jalur survey terutama di sungai Kluet tengah, yang pada kondisinya mereka mulai berkebun kembali, usai banjir besar yang melanda area tersebut.

Sehingga terucaplah permasalahan yang di derita oleh mereka di seputaran sungai Kluet Tengah yang tak kunjung ada penyelesaian nya “ungkap seorang bapak yang tengah membersihkan ladang. Dengan adanya tim WCS  saat ini, maka masyarakat menyangka hal yang kami lakukan  itu serupa dengan penanggulangan atau Respon Konflik Antara manusia dan Satwa yang mungkin telah berkali-kali di lakukan oleh beberapa lembaga di area tersebut. Pada Inti nya masyarakat meminta jangan hanya bekerja saja dalam mempergunakan Area ini, tapi juga ikut peduli dengan permasalahan yang kami derita yang hingga saat ini belum terlihat penyelesaiannya konflik antara Gajah Dan Manusia, sehingga mereka susah untuk berladang", Sambung nya begitu.
Jika dilihat dari kegiatan penelitian yang sedang di laksanakan,Terus terang team WCS merasa lelah menghadapi hal yang semacam ini, mungkin karena tim saat ini sedang di tugaskan dalam Survey Pendataan populasi bukan untuk merespon sebuah konflik. Tapi jika ada kesempatan dan kepercayaan yang di berikan, kita berupaya untuk tidak menutup mata mengenai hal yang melanda masyarakat di wilayah tersebut. dan juga upaya Mitigasi Konflik kerap di lakukan namun hal yang lebih penting adalah peran partisipasi masyakat untuk bersama dalam penyelesaiannya.



Kegiatan Yang Di Laksanakan
    




            Gambar 3dan 4: terlihat team 04 tengah melakukan perjalanan dalam  kegiatan occupancy di sepanjang alur sungai  sampali.



Metode penelitian Occupancy di lakukan dengan cara berjalan kaki di sepanjang route survey yang telah di tentukan, sekaligus mengidentifikasi keberadaan dan ancaman satwa khususnya serta habitat pendukung untuk penilaian mamalia besar, dan juga memiliki keterampilan dalam melintasi sebuah medan survey serta di kombinasi dengan capaian lokasi survey dengan cara Camp berpindah agar bisa berupaya dalam capaian survey yang telah ditetapkan dan tidak melanggar kaidah-kaidah penelitian dalam pelaksanaan secara aman dan nyaman. Beginilah cara kerja kerja team di lapangan untuk bertugas dalam survey. 

Topografi Target Area Survey

Gambar 5:line berwarna hitam menunjukkan area jelajah team 04 untuk target survey yang berlokasi Blok Menggamat Kluet Tengah.


Taman Nasional Gunung Leuser Blok Kluet Tengah menyuguhkan berbagai kombinasi topografi, beberapa area jelajah WCS meliputi 70% pengidentivikasian keberadaan satwa di sepanjang jalur sungai, dan 30% berada di punggungan perbukitan. Tidak jarang medan tempuh yang bervariasi menguras tenaga dan fikiran dalam menjelajah. katakan lah fariasi lantai tanah yang mesti di lewati adalah batuan yang licin saat menempuh penyeberangan sungai, yang bergelombang diarus Grid level 2 sehingga team lumayan kesulitan untuk melakukan pengamatan. terlebih lagi melihat topografi punggungan perbukitan, Lantai tanah yang tebal di fariasi dengan dinding batu yang terbilang terjal  terkadang rapuh dan patah ketika saat menapakkan kaki (perlu  keterampilan saat berjalan).
Adapun jalur area jelajah team WCS yang meliputi : Alur Sampali,Alur Sorotan, Alur Kejrun,Alur Gro ,serta sungai KLUET Tengah dan di akhiri de desa Pucuk Krueng kecamatan Pasie Raja Aceh Selatan.

Anggota Tim Dalam Survey



Gambar 6:Ardi sebagaidivisi dokumentasi dan medis
 

                                 Gambar 8 : Haris sebagai divisi set up Logistik




                                                                                                   Gambar 7: Saipul sebagai divisi Tracker


                                                                      Gambar 9: ucok –Rahmad Adi sebagai lider dan Navigator team 04

 
Team WCS unit 04 berjumlah 4 orang , selain saya sendiri Aris, Ardi  Saipul . mereka anggota team ini berasal dari pemuda Menggamat keseharian mereka mengorganisir pemuda-pemuda yang berada di Dusun Mereka Masing-masing.juga  tak terlepas  dari bantuan tim WCS Aceh Selatan dari unit-unit lain , karena merekalah yang berperan penting dan bekerja keras untuk mendapatkan anggota Team 04 serta persiapan administrasi kelancaran legiatas sehingga kegiatan survey di laksanakan dengan , aman, nyaman dan menyenangkan. 

Kegiatan Harian di lapangan

Taman Nasional Gunung Leuser luasannya 1.094.692 ha memiliki topografi yang berfariasi dari dataran rendah perbukitan hingga dataran tinggi pegunungan dan di dominasi dengan berbagai potensi keindahan alam yang masih terselamatkan.di kawasan Blok kluet tengah selain kehadiran peneliti ,habitat terindah bagi flora dan fauna ini juga tidak jarang di manfaatkan oleh aktifitas manusia untuk menggantungkan hidup mereka seperti, pencari kayu gaharu, jernang,penjerat burung dan perburuan satwa lainnya, juga pencari ikan serta pembuka kebun atau yang di sebut dengan perambahan skala kecil. dan yang lebih di waspadai lagi aktifitas tambang emas yang mungkin akan merambat ke dalam kawasan TNGL untuk mengeruk hasil bumi.
Sedikit infomasi Ancaman bagi TNGL mengenai kehadiran rencana tambang emas yang berada di blok survey Kluet Tengah. Saat ini Aktifitas masyarakat Kecamatan Kluet Tengah Menggamat  dalam menggantungkan hidup mereka sebagai pencari emas dan sudah terbilang lama kira-kira 3 sampai 4 tahun belakangan ini. melihat hasil yang cukup menjanjikan,walau pun itu terbilang rezeki nasib-nasipan, maka tak sedikit yang beralih sebagai pencari emas terlebih lagi lokasi perladangan mereka telah terancam konflik antara gajah dan manusia. faktor-faktor masaalah ekonomi ini menjadi pemicu dengan berlomba-lombanya masyarakat untuk membuka hutan, agar menjadi sebuah tempat  atau lokasi pengeksplorasian hasil emas yang nanti nya di kontrak oleh perusahaan dalam memanfaatkan hasil bumi di area tanah yang telah dipancang oleh mereka. Dengan adanya kehadiran masyarakat tempatan yang di susupi oleh iming-iming, maka perusahaan sangat di untungkan dalam melancarkan aktifitas. Memang benar, saat ini yang terlihat bukti perambahan  belum berada di dalam kawasan TNGL akan tetapi tidak akan menutup kemungkinan untuk menyebar hingga berada dalam kawasan TNGL Blok Kluet Tengah.

Terkait dengan kegiatan, skenario perjalanan Survey yang di mulai 24 Sep 13 menjadi langkah awal untuk bersiap  dan akan memasuki dataran rendah Taman Nasonal Gunung Leuser. persiapan logistik untuk 15 hari telah mencukupi, obat-obatan telah komplit, peralatan tekhnis memenuhi standar, kebutuhan camp telah terpenuhi dan mesti diingat senjata berupa mercun untuk berjaga-jaga dari serangan satwa liar dan juga alat penerangan serta golok tebas, dan harus membawa legalitas dan perizinan, juga untuk mengawali perjalanan di iringi dengan Doa. 


Gambar 10: adalah salah satu alat transportasi air yang bernama Stempel yang team gunakan untuk droping team WCS Occupancy menuju lokasi target survey


Sesampainya team unit 04 di Area pintu masuk Blok survey, yaitu desa koto Kec.Kluet tengah Menggamat pada pukul 12.00 siang.team langsung di suguhkan dengan kendaraan  perahu yang bahasa daerahnya STEMPEL, yaitu berupa kayu bulat yang di pahat berbentuk kano/perahu kira-kira sepanjang 7 meter bermuatan 5 orang  menggunakan mesin Robin dan di lengkapi oleh penggayuh seperti kipas angin terbuat dari logam besi bertiang panjang agar bisa melintas dan melawan arus kencang, dangkal dan berbatu-batu. Kendaraan ini yang di gunakan team unit 04 selama 1 jam perjalanan untuk mencapai area Route survey.

Begitu team sampai di Route area survey, kelihatanlah hamparan batuan yang luas di pinggiran sungai Kluet tengah, makanan yang masih terbungkus rapi itu sudah siap untuk disantap tak lupa dengan membuat  air kopi manis untuk pelengkap usai menyantap makanan yang telah tersedia.


Gambar 11: memperlihatkan team 04 diskusi tentang target treck survey yang akan dilaksanakan, kegiatan ini team  lakukan  pada setiap malam hari nya yang saat  sedang berada di tenda. Untuk mengisi waktu istirahat.



Sambil menikmati kopi Hangat team WCS unit 4 bersip-siap untuk melancarkan operasi dengan memilah-milah paralatan teknis yang terkait dengan pengambilan data lapangan serta kebutuhan penjelajahan.buku catatan harian,GPS,Peta,pedometer,dan kamera serta golok tebas menjadi faktor utama dalam kegiatan dan jangan lupa untuk memperhatikan keamanan dan kesehatan dalam team.pada perjalanan hari pertama ini team mesti mencari tempat Camp yang aman terlebih dahulu sembari mengambil data di sepanjang perjalanan , target utama nya camp  berada disimpang sungai sampali, agar bisa sedikit mengesplor mengenai medan tempuh untuk kelanjutan perjalanan esok hari. sesuai tempat yang di rencanakan, lokasi Camp mulai terlihat, bergegas sebelum hari mulai gelap kita telah usai berkemas mendirikan camp. Dan di teruskan dengan masak-memasak buat makan malam.malam pertama itu team merasa canggung mungkin kehadiran saya masih baru dalam pergaulan mereka dan begitu juga dengan saya terelebih lagi mereka bercerita sesama mereka dengan menggunakan bahasa Klued yang tidak pernah sama sekali saya mengerti, beranggapan apakah mereka menceritakan saya atau bagai mana, ternyata usut –punya usut  dan akhirnya saya mengerti juga, dengan mereka menggunakan bahasa JAME saya mulai melawan ucapan mereka dengan bahasa yang sama,gelak dan senda gurau mengisi di kesunyian pada malam pertama di Lapangan seperti tanpa ada perbedaan antara kami 
sehingga kami pun leluasa mengisi kegiatan , yang setiap malamnya berdiskusi terkait kegiatan esok hari. kebetulan mereka ingin berdikusi juga malam itu mengenai target-target treck Survey yang akan di jalani dan mereka juga ingin memberi tahukan bahwa ada beberapa basis konflik gajah yang akan itm lintasi.


Dibalik kesalahan, ada kesadaran

Usai makan malam saya mengajak mereka untuk berdiskusi dan menjelaskan terkait protokol survey serta rencana perjalanan hari esok. setelah saya menjelaskan,barulah mereka akan menjelaskan kembali terkait sosial masyarakat. dan juga kondisi medan yang team hadapi esok hari serta dimana saja lokasi basis konflik gajah tersebut.beruntung sekali kolaborasai team WCS unit 04 berjalan dengan lancar dan tidak perlu penyesuaian yang terlalu lama. Setelah saya mengetahui dari hasil diskusi malam itu, ternyata area Survey team WCS unit 04 dominan dengan basis Konflik tersebut, akan tetapi Menurut Kami bagus jika kita saling mengetahui bersama  dan mencari tahu langkah apa yang akan kita lakukan jika hal-hal yang tidak kita inginkan itu terjadi pada kita.
Keesokan harinya 25 Sep 13  team WCS unit 04 mulai merambat masuk ke dalam batas kawasan TNGL dan terlihat masih ada aktivitas masyarakat untuk berkebun dan mencari ikan, terlihat heran jika mungkin akses sungai yang bisa terbilang berat dapat di tempuh melalui jalur Sungai sampali yang terbilang lumayan deras. Saat beristirahat siang sembari makan siang hasil dari bontot tadi pagi, team ditemui seseorang pencari ikan yang kebetulan masyarakat menggamat dan bertanya kegiatan apa yang sedang di lakukan saat ini.team mencoba menjelaskan apa adanya dan memberi sedikit pandangan terkait apa gunanya bagi lingkungan kita mengenai kegiatan yang saat ini kita lakukan. Mungkin begitulah secara singkat yang bisa di ceritakan saat bertemu dengan masyarakat selama berlangsungnya kegiatan survey ini berjalan.
 Disini terlihat ada hal-hal buruk yang menyangkut perbuatan- perbuatan manusia dalam ketidak tahuannya, dan jangan salahkan, manusia sendiri yang akan merasakan akibatnya. seperti yang di lontarkan oleh salah satu anggota team WCS unit 04, mereka menyayangkan akan keterlambatan menyadari bahwa penyebab konflik  gajah yang terjadi, semua itu adalah ulah tangan – tangan manusia itu sendiri, terlihat selama perjalanan survey berlangsung beberapa kali team menemukan camp para pencari kayu halim ( Gaharu) dan pencari ikan, semua lokasi camp tersebut setelah di gunakan sampah berupa plastik dan garam berserakan dan di tinggalkan. Menurut mereka ini lah yang menyebabkan konflik antara manusia dan satwa itu terjadi di kampung mereka, dan gajah yang telah terbiasa makan sampah garam dari camp yang tertinggal ini, sekarang untuk mencukupi kebutuhan itu kembali maka terpaksa harus turun ke perladangan untuk mendapatkan garam “ujar Ardi (anggota  team 04) ”.   

Gambar 12: terlihat team saat itu sedang melakukan aktivitas pembersihan sampah bekas camp yang di gunakan  pencari kayu halim atau gaharu  bebereapa bulan yang lalu


Melihat kesadaran dan semangat teman-teman, terus terang saya amat terharu dengan perlakuan mereka dalam menyampaikan pesan itu terhadap masyarakat yang di temui sepanjang perjalanan, ada yang menerima dan ada yang tidak,serta Kami juga tidak mengabaikan hal-hal yang lain, ketika berjumpa bekas sebuah camp , aksi bersih hutan dan sungai terus kami lakukan bersama walau pun dilakukan nya dengan cara membakar akan tetapi perlu di apresiasi  mereka, karena memulai dengan hal-hal terkecil dari lingkungan mereka sendiri.    
Berawal dari sanalah disetiap malammya team bercerita mengenai perlindungan lingkungan dan hutan serta sungai, sembari untuk mengeksplor penyadartahuan terkait penyelamatan lingkungan. Dan berharap ketika turun nanti mereka bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari.  


Peristiwa menarik mewarnai penjelajahan
 




Gambar 13,14,15 dan 16 : terlihat beberapa peristiwa menarik yang mewarnai  penjelajahan team 04 dengan mengandalkan berbagai tekhnik dan keterampilan yang tidak mengabaikan sevety dalam melintasi rintangan-rintangan kondisi topografi serta satwa liar yang berada di area survey Blok Kluet tengah Menggamat.

 

Kekompakan team salah satu hal yang berpengaruh dalam melakukan penjelajahan. paling tidak, dapat memenuhi kekurangan satu sama lain dalam mengisi berbagai kondisi rintangan-rintangan dalam corak topografi seperti Kawasan manggamat Kluet tengah aceh selatan.
Struktur tebing, sungai arus deras dan berbatu licin serta punggungan bukit yang patah dan tidak menyambung  kerap mewarnai penjelajahan di wilayah target survey.dengan mengandalkan kehati-hatian dan savety sepertinya membutuhkan keterampilan dan pengalaman untuk beraktifitas pada grid lokasi ini.belum lagi kehadiran satwa-satwa yang terbilang berbahaya sering di jumpai seperti ular piton yang di temukan team saat melakukan perjalanan susur sungai.

Peristiwa yang menarik dalam penjelajahan membuat kita banyak belajar untuk mewarnai perjalanan. moment lapangan juga menjadi daya tarik tersendiri untuk di ceritrakan, seperti yang di alami team saat berada di lapangan, kurang lebih 5 hari tim merasakan tidak begitu nyaman untuk melakukan istrahat malam , dan mesti harus melaksanakan kegiatan pada pagi harinya dengan lintasan sungai berbasah-basah saat melakukan aktifitas penyebarangan.begitu juga grid survey yang di lewati adalah area konflik gajah dan kerap kali team mendengar alarm berupa terompet yang terbuat dari tanduk kerbau itu berbunyi sebagai komunikasi masyarakat perladangan memberitahukan kehadiran gajah yang turun menuju perladangan mereka pada malam harinya.kejadian ini yang membuat team waspada setiap malamnya. ketika hari pun mulai terang Dengan kemampuan tenaga seadanya, bergegas  melaksanakan perjalanan ,rasa lemas dan cepat letih  pada tubuh ketika di gunakan acap kali team rasakan.akan tetapi semangat lah yang membuat team untuk tidak menyerah dalam penjelajahan walaupun beberapakali pondasi kaki sudah tidak kuat lagi untuk di lintasan sungai  akibatnya sering terjadi sepatu boat yang team gunakan untuk standar dilapangan itu terlepas ketika melakukan lintasan sungai dan memang mesti di selam untuk mencari sepatu yang terendam itu.juga perilaku satwa buas yang tidak bisa kita hindari yang penting itu mengantisipasi agar keberadaan kita jangan menjadi ancaman bagi mereka.juga Temuan satwa liar berupa ular piton yang membuat terauma salah satu anggota team 04 dari divisi logistik yang bernama haris, beliau terjungkal-jungkal untuk melarikan diri saat mulut ular  sepanjang 4 meter itu mulai menganga di hadapan sepatu nya.dengan melihat aris meminta pertolongan berkali-kali,team tak lengah dengan mengeluarkan senjata tajam masing-masing dan berusaha menyelamatkan salah satu teman yang dikira telah tergigit piton tersebut. haris yang awalnya terbilang hitam dan kocak ternyata bisa terdiam dan memutih selama beberapa menit”ujar saipul dari team 04 divisi treacker” dan beliau juga berucap saat peristiwa itu selesai, aku baru sekali ini untuk memegang ular dan ternyata memiliki sisik yang lunak dan bertenaga kuat saat menariknya untuk keluar dari lobang batu,ketika ingin mengusirnya dari lintasan kita.
 

“lika-liku dalam penjelajahan ini seperti menstimulus kita untuk tetap bertahan menghadapi dan menjawab teka-teki apa selanjutnya yang akan terjadi di keesokan hari dan semoga saja baik ”.


Potensi Wilayah Jelajah


Semakin berjalannya waktu, terasa terbiasa dalam melintasi wilayah survey dengan fariasi topografi, keterampilan penjelajahan sangat di butuhkan dalam menelusuri lintasan demi lintasan.

Selain medan terbilang berat ,Reute survey  di Blok Kluet Tengah ini menyimpan kekayaan potensi alam seperti Air terjun, goa,derasnya  arus sungai Sampali dan tebing-tebing berupa dinding batu yang membuat fariasi dalam meniti sebuah penjelajahan. Seperti yang terungkap di atas walaupun medan Kluet tengah memiliki tingkat kesulitan tinggi tidak mengurungkan niat team 04 dalam menjelajah.   



Temuan Satwa



Penjelajahan yang team lakukan mengenai distribusi sebuah potensi dan ancaman pada blok biologi yang telah ditentukan, dengan cara mencatat per 500 meter apa saja temuan yang terlihat dan terdengar pada track yang di lewati mengenai tanda-tanda keberadaan serta suara satwa.ekplorasi seperti ini mengajak kita untuk mengetahui apa yang ada di sekililing kita.nah bagian-bagian ini lah yang mengisi penjelajahan dengan medan rintangan yang di suguhkan oleh belantara rimba Taman Nasonal Gunung Leuser di blog Kluet Tengah.

Beberapa keberadaan satwa temuan yang tercatat sepanjang survey berlangsung selama 13 hari di lapangan seperti mamalia:  babi hutan (sus scrofa), jenis kucing-kucingan(felis s.p),rusa(cervus unicolor),kijang(muntikus muntjak),gajah(elephas maksimus),anjing hutan(cuon alpinus),kambing hutan(capricornis sumateraensis), beruang madu (helarkos malayanis), dan musang-musangan(civet.s.p).adapun dari jenis primata seperti yang terdengar dan terlihat berupa monyet kera (macaca nemestriana),kera ekor panjang (macaca fascicularis),ungko(hylobates Agilis) dan siamag(hylobates sindacktylus) .dari spesies raptil terdiri dari ular pyton raticulatus dan jenis viper alboreal,kadal bunglon juga kura-kura dan biawak.tak terlepas juga dengan kicauan burung yang terdengar dan terlihat meliputi, jenis rangkong atau enggang (acceros undulatus), murai daun(choloropsis cochinensis) dan murai batu(copsychus malabaricus),murai kampung (copsycus saularis) dan juga ada beberapa jenis burung air serta Elang atau raptor dan burung-burung yang berhabitat di semak, belukar seperti :pipit (loncura Punctulata),gereja (pacer montanus),kutilang (piknonotus aurigaster).

Kegiatan Pelengkap dalam penjelajahan

Ucapan yang sampai untuk ku, “Tidak lengkap ketika penjelajahan tidak diikuti dengan menutulis dan mendokumentasikan”, itu yang di utarakan seorang dosen dari UNAN kerap ku panggil “Pak Wilson” .
Motifasi untuk membuat karya yang se-berguna ini sering sekali beliau pesankan sehingga dengan keterlibatan beliau dalam kegiatan yang sedang berlangsung ini masih berbekas, terus terang penulis merasa nyaman berdiskusi walaupun tingkatan seorang penulis adalah masih dalam taraf Si-pengambil data lapangan.

Sosialisasi Kegiatan

Teringat kegiatan sosialisasi di Mapala UMSU pada beberapa bulan lalu, dalam rangka menginformasikan kegiatan WCS untuk pemasangan Camera Trap di Wilayah Aceh Tenggara membuat banyak pengetahuan dan penyadartahuan, pertemuan itu di isi  oleh Pak Wilson sebagai pemateri dan memiliki target audiens adalah Mahasiswa Pecinta Alam. serta dengan mencocokkan waktu yang bertepatan dengan kepulangan team dari lapangan agar melibatkan pelaku kegiatan yang tengah konsentrasi dalam pemasangan kamera traps di aceh tenggara.mulai dari disanalah keterlibatan si-penulis untuk belajar.
Terkait dengan kegiatan sosialisai seperti yang dilakukan oleh Pak Wilson sebelumnya , Si-Penulis meminta masukan dengan beliau mengenai niat ingin mencoba berupaya untuk melakukan hal yang serupa dengan mensosialisaikan kegiatan occupancy yang tengah dilakukan oleh team yang berada di wilayah Taman Nasional Gunung Leuser Bagian Kluet Tengah. Target kali ini adalah mahasiswa,pemuda dan karang taruna di Desa Panton Luas Kecamatan Tapak Tuan. Beliau yang kerap di panggil pak Wilson menyarankan sangat bagus sekali dengan konsekwensi” WCS mungkin tidak punya budget untuk itu”. Mendengar konsekwensi itu saya berfikir bahwa Regu Si-pengambil data lapangan memang memiliki kewajiban untuk menyampaikan demikian, apapun itu konsekwensinya,dan tak ada ruginya kerena  yang dilakukan adalah Sebagai pelengkap dan penyempurna kegiatan lapangan yang di lakukan. 


Gambar 17: terlihat lider team 04  sedang memaparkan  kegiatan  terkait survey occupancy keberadaan satwa predator puncak, bersama pemuda dan karang taruna serta mahasiswa yang berada di desa Panton luas kecamatan Tapak tuan
 



Gambar 18: terlihat Pak Wilson  sedang memaparkan  kegiatan  terkait pemasangan camera traps untuk penghitungan populasi  keberadaan satwa predator puncak,di taman nasional gunung leuser bersama mahasiswa pecinta alam UMSU di kota medan.

 
Beruntung sekali pertemuan itu di sambut baik oleh masyarakat lokal dan tak terlepas dengan terlaksananya kegiatan itu adalah bantuan dari tim WRU aceh selatan Bernama Musir Riswan yang bersama-sama dalam menyampaikan fersi kegiatan Masing-masing antar Divisi. dan yang tak kalah menariknya hasil dari pertemuan itu berbuah baik bagi desa Panton Luas untuk membangun inisiasi sebuah kegiatan pemuda dan karangtaruna berupa seminar singkat yang berbasis konservasi dalam mensosialisasikan perlindungan Burung Murai batu sebagai peredator hama tanaman pala.


Salam Lestari.
Eksplor kesempurnaan penjelajahan mu tanpa batas.   


Ucok_rahmad Adi
WCS , Asisten monitoring Harimau Sumatera
19 Sep 2013
   
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Seperti di Lempar Kotoran”

Apresiasi Untuk Sebuah foto dan Peristiwa